Entrepreneurship kemampuan adalah melihat
kesempatan atau peluang dengan perspektif yang berbeda dari orang lain kemudian
diwujudkan dalam value (nilai tambah) sehingga orang mau mengeleuarkan cost untuk membeli barang. Seorang entrepreneur harus mampu mengubah
hal-hal yang tidak terpakai menjadi hal-hal yang bermanfaat besar (adanya daya
dongkrak).
Mulai dari tujuan, buat kooperasi
dengan orang lain, tidak selalu harus dikerjakan sendiri bisa dengan pembagian
sharing – Melipatgandakan keuntungan dan pembagian sharing— berpikir besar.
Contoh, Growbox Jamur, tidak menjual jamur untuk konsumsi, tetapi sebagai
sebuah gift (kado) packaging, (jika dikonsumsi nilainya
hanya 12 ribu tetapi sebagai package
bisa sampai 25 ribu), -by order.
Sekilo 18 ribu jamur mentah, tetapi
dengan ditambah kata-kata cinta atau dikemas dengan warna yang menarik, itu lah
nilai tambahnya yang meningkatkan harganya.
Entrepreneur yang sukses harus mampu bertahan
dalam segala keterbatasan, meningkatkan pangsa pasar (tidak hanya menjual)
peluang untuk terus menciptakan reputasi yang membuat diri berkembang. Kemampuan
memasarkan (salesmanship) merupakan
bagian dari marketing. Pemasaran yang
sukses berkarakter handal tahan banting dan tidak penakut. Entrepreneur, bukan pedagang, tetapi bisa melipatgandakan dan
memiliki daya dongkrak dalam perdagangan. Faktanya, kewirausahaan di Indonesia
kurang dari 10% dari 150 juta jiwa. Oleh karena itu, sangat penting untuk
mulai:
1.
Merintis
usaha baru dengan modal, ide yang dimiliki dan dirancang sendiri
2.
Mencari
ide dengan inside out approach (idea
generation) - the outside approach-
basis ide menanggapi kebutuhan di pasar
3.
Mengamati
lingkungan, sumber dari media masa/internet— lakukan list terhadap berbagai
usaha dan sort yang prospektif dan
sesuai dengan kompetensi sendiri
Kuncinya 4M ( mengamati, meniru,
menambah, memodifikasi).
Ide
bisnis vs bisnis ide
Ide bisnis hanyalah hal-hal
sederhana yang menjadi bisnis pada umumnya. Harus mampu melakukan bisnis ide,
yaitu ide yang menjadi suatu bisnis. Bisnis ide merupakan segala bentuk bisnis
yang asset utamanya adalah ide dan kreativitas. Tidak perlu modal besar karena
bahan baku murah, hanya tergantung pada kreativitas individu sehingga tempat
usaha bukanlah suatu masalah. Harus mampu menemukan ide bisnis yang inovatif
(ide-ide segar), itulah seorang creativepreneur.
Semangat kewirausahaan berpikir bagaimana cara menciptakan nilai, membangun
bisnis dan menemukan cara-cara inovatif untuk
menggantikan cara-cara lama (think
out of the box)—lakukan (lihat) hal- hal berbeda dari yang orang lain bisa
lihat dengan mulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang berbeda.
Saat tertekan (kepepet) seseorang
akan mengeluarkan energi yang luar biasa untuk suatu hal. Lakukanlah segala
sesuatu dengan penuh cinta, lakukan kewirausahaan sama seperti membayangkan
anak harus sekolah, lalu perlu banyak biaya agar tahu harus melakukan hal-hal
yang seharusnya dilakukan (seperti sedang dalam keadaan kepepet/terdesak).
Model Bisnis
Merancang suatu
bisnis perlu memerhatikan nine blocks
building atau Sembilan hal yang harus dilakukan dalam perancangan suatu
model bisnis. Kesembilan hal tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Costumer Segmentation, menetapkan siapa pelanggan yang
ingin dilayani? Menentukan segmen orang-orang yang potensial menjadi pelanggan
atau orang yang menggunakan produk diakhir. Perlunya pengelompokkan pelanggan
yang beragam, seperti ibu rumah tangga, anak muda, dan businessman.
2.
Value Proposition, menetapkan nilai yang ingin
ditawarkan, misal restoran angkringan dengan design jawa atau nama-nama makanan
yang aneh/baru/berbeda dari orang lain sehingga memunculkan hasrat-hasrat
tersendiri dari pelanggan. Nilai-nilai tambah yang akan diberikan kepada
pelanggan dengan orientasi kebutuhan pelanggan mana yang ingin dipenuhi? Suatu
usaha sangat tergantung pada segmen
dan value yang ingin ditawarkan
3.
Demand Definition, disebabkan oleh adanya wants (keinginan) dan buying power (daya beli). Kelas sosial
memang menentukan daya beli, tetapi setiap pelanggan memahami harga (kaya dan
miskin tahu harga yang sama).
4.
Channels, saluran terbaik dan efisien
untuk menjangkau pelanggan. Harus mampu menjawab pertanyaan melalui apa
menjangkau pelanggan? Apa saluran terbaik? Saluran manakan yang efisien? Misal
sebagai penyuplai pasokan untuk marketing
middleman (kulakan), lakukan pendistribusian lewat warung. Dalam Channels
Sangat penting untuk membangun costumer
relationship berorientasi pada cara membangun relasi dan memahami bentuk
relasi yang diinginkan oleh pelanggan. Misalnya, diwujudkan dengan cara memberikan
informasi mengenai produk terbaru kepada pelanggan secara personal.
5.
Revenue streams, meliputi nilai yang benar-benar
bersedia dibayar oleh pelanggan, cara pembayaran yang disukai pelanggan,
penetapan harga dan cara membangun arus pendapatan. Misal, penjualan minuman,
titipan lauk. Untuk dapat melakukannya diperlukan high concept, yaitu segala sesuatu yang mencakup kemampuan untuk
menciptakan keindahan artistik dan emosional untuk mendeteksi pola-pola
peluang, menyusun kisah/cerita yang memuaskan dan menggabungkan ide-ide yang
tampak seperti tidak berhubungan ke dalam penemuan baru. Contohnya, wedang
uwuh, museum gempa, wisata lumpur lapindo. Selain itu, juga diperlukan high touch yang mencakup kemampuan
memberi empati, paham seluk beluk interaksi manusia, mendapatkan kesenangan
dalam diri seseorang dan memberikan ke oran lain
6.
Key resources, sumber-sumber utama yang dibutuhkan
oleh proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan pelanggan dan arus
pendapatan. Contohnya kripik variasi kulit buah.
7.
Key activities, aktivitas kunci yang diperlukan
dalam bisnis dan keberadaan bagian aktivitas kunci. Contoh: memasak, membakar,
pelayanan merupakan aktivitas kunci usaha kuliner
8.
Key partnership, mitra usaha, sumber daya yang
ditawarkan pada mitra bisnis, aktivitas kunci yang dilakukan dengan mitra
usaha. Misal penitipan lauk, supplier bahan dan sebagainya;
9.
Cost
structure, biaya-biaya terpenting dalam suatu bisnis/usaha, sumber daya dan
aktivitas kunci yang paling mahal seperti bahan baku, gaji, peralatan, promosi.