Jumat, 05 September 2014
Makalah Budaya Politik Partisipan
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
(PKN)
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata Pelajaran PKN
Yang dibina oleh Ibu Farida, S.Pd
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Kelompok IV
ANDI SURYADI
CRIS MONICA DEWI
PRIONO
INTAN SELVIA
SITI AISYAH
SELVIE SEPTIANA SARI
DEA ANANDA
NORSAFITRI
SMK Negeri 1 Muara Teweh
JURUSAN Adm. Perkantoran 1
September 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul. MENAMPILKAN PERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPAN Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi seluruh siswa dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Muara Teweh,3 september 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii
BAB 1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………iii
PERUMUSAN MASALAH……………………………………………………..iiii
TUJUAN…………………………………………………………………………iiiii
BAB 2
1. Bentuk Budaya Politik Partisipan…………………………………………… 1
2. Mengapa dalam Kehidupan Nyata Tidak Ada Satupun Negara Yang Memiliki Budaya Politik Yang Murni Partisipan…………………………… 1
3. Ciri-Ciri Warga Negara Yang Berbudaya Politik Partisipan………………………………………………….………………… 2
4. Bentuk-Bentuk Partisipan Yang Sering Di Lakukan Oleh Warga Negara Di Berbagai Negara Di Dunia……………………………….…………………. 2
5. Agen Mobilisasi Politik…………………………………………………….…3
BAB 3
PENUTUP……………………………………………………………………..iiiiii
KESIMPULAN…………………………………………………………..……iiiiiii
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………iiiiiiii
BAB 1
PENDAHULUAN
Budaya politik partisipan adalah individu yang berorientasi terhadap struktur inputs dan prosesdan terlibat didalamnya atau melihat dirinya sebagai potensial terlibat, mengartikulasikantuntutan dan membuat keputusan.Budaya partisipan yaitu budaya dimana masyarakat sangat aktif dalam kehidupan politik, danmasyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonomi, tetapi masihbersifat pasif.Contoh budaya politik partisipan ini antara lain adalah peranserta masyarakat dalampengembangan budaya politik yang sesuai dengan tata nilai budaya bangsa Indonesia.
PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang di maksud bentuk budaya politik partisipan itu ?
1. Mengapa dalam kehidupan nyata tidak ada satupun negara yang memiliki budaya politik yang murnipartisipan ?
1. Bagaimanakah ciri-ciri warga Negara yang berbudaya politik partisipan ?
1. Bagaimanakah bentuk partisipan yang sering dilakukan warga Negara di berbagai Negara di dunia ?
1. Apakah yang di maksud agen mobilisasi politik ?
TUJUAN
1. Mencari maksud dari budaya politik partisipan.
1. Mencari mengapa dalam kehidupan nyata tidak ada satupun negara yang memiliki budaya politik yang murnipartisipan.
1. Mencari ciri-ciri warga Negara yang berbudaya politik partisipan.
1. Mencari bentuk bentuk partisipan yang sering dilakukan oleh warga Negara di berbagai Negara di dunia.
1. Mencari maksud dari agen mobilisasi politik.
1. BENTUK BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
Budaya partisipan yaitu budaya dimana masyarakat sangat aktif dalam kehidupan politik, dan masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonomi, tetapi masih bersifat pasif.
Contoh budaya politik partisipan ini antara lain adalah peran serta masyarakat dalam pengembangan budaya politik yang sesuai dengan tata nilai budaya bangsa Indonesia.
Budaya politik partisipan dapat di artikan sebagai orang orang dengan budaya politik yang selalu ikut serta dalam proses pengambilan keputusan public untuk menentukan tujuan dan cara cara mencapai tujuan bersama. Focus perhatian budaya politik partisipan adalah partisipan politik, yaitu usaha terorganisir oleh para Negara untuk memilih pimpinan pimpinan mereka dan mempengaruhi bentuk dan jalannya kebijaksanaan umum. Usaha ini di dasarkan atas kesadaran dan tanggung jawab partisipan terhadap kehidupan bersama sebagai suatu bangsa dan Negara.
2. MENGAPA DALAM KEHIDUPAN NYATA TIDAK ADA SATUPUN NEGARA YANG MEMILIKI BUDAYA POLITIK YANG MURNI PARTISIPAN.
Dalam kehidupan nyata tidak ada satupun negara yang memiliki budaya politik murni partisipan, melainkan terdapat variasi campuran di antara tipe-tipe partisipan, pariokal atau subyek, ketiganya menurut para ahli tervariasi ke dalam tiga bentuk budaya politik, yaitu :
a. Budaya politik subyek-parokial (the parochial- subject culture)
b. Budaya politik subyek-partisipan (the subject-participant culture)
c. Budaya politik parokial-partisipan (the parochial-participant culture)
3. CIRI-CIRI WARGA NEGARA YANG BERBUDAYA POLITIK PARTISIPAN
Ciri ciri warga yang berbudaya politik partisipan,antara lain sebagai berikut:
1.Warga memiliki pengetahuan dan kepekaan yang cukup terhadap isu issu mengenai kehidupan politik negaranya.
2.warga mampu bersikap terhadap masalah atau isu politik baik sikap yang mendukung atau menerima maupun sikap yang menolak.
4. BENTUK BENTUK PARTISIPAN YANG SERING DILAKUKAN OLEH WARGA NEGARA DI BERBAGAI NEGARA DI DUNIA.
Menduduki jabatan politik atau administrasi
Mencari jabatan politik atau administrasi
Menjadi anggota aktif dalam suatu organisasi politik
Menjadi anggota pasif dalam suatu organisasi politik
Menjadi anggota pasif dalam suatu organisasi semi politik
Partisipasi dalam rapat umum, dan demonstrasi
Partisipasi dalam diskusi politik informal
Partisipan dalam pemungutan suara (voting)
5. AGEN MOBILISASI POLITIK
Agen mobilisasi politik yaitu suatu organisasi melalui nama anggota masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan politik yang meliputi usaha mempertahankan gagasan, posisi, situasi, orang atau kelompok tertentu lewat system politik negaranya. Contoh dari agen mobilisaasi politik adalah partai politik, kelompok kepentingan dan gerakan
BAB 3
PENUTUP
Semoga materi yang kami buat ini sangat bermanfaat, dan dapat memberikaninspirasi agar kita lebih maju dan dapat menciptakan teknologi teknologi yangbaru. Semoga budaya politik di Indonesia semakin berkembang dan dapatmensejahterakan rakyatnya
Terima kasih atas segala bantuan yang diberikan sehingga makalah ini dapatdiselesaikan pada waktunya. Mohon maaf apabila ada kekurangan dalampembuatan makalah ini. Kritik dan saran sangat dibutuhkan untukmenyempurnakan makalah ini.Sekian makalah dari kami, terima kasih atas segala perhatian, kritik, dan sarannya.Akhir kataWassalamualaikum warahmattullahiwabarakatuh
KESIMPULAN
Budaya politik partisipan adalah individu yang berorientasi terhadap strukturinputs dan proses dan terlibat didalamnya atau melihat dirinya sebagai potensialterlibat, mengartikulasikan tuntutan dan membuat keputusan.Budaya partisipan yaitu budaya dimana masyarakat sangat aktif dalam kehidupanpolitik, dan masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupunekonomi, tetapi masih bersifat pasif.Bentuk budaya politik partisipan yaitu budaya politik partisipan konvensional-legal dan inkonvensional-ilegal.Konvensional, artinya berdasarkan kesepakatan umum atau kebiasaan yang sudahmenjadi tradisi. Legal, artinya sesuai dengan undang undang atau hukum yangberlaku. Jadi, partisipasi yang konvensional-legal berarti kegiatan politik yangdilaksanakan secara lazim berdasarkan peraturan perundang-undangan atauketentuan hukum yang berlaku.Lawan dari partisipasi konvensional legal adalah inkonvensional-ilegal ataupartisipasi politik inkonstitusional dengan cara kekerasan atau revolusi.Kekurangan politik yang melaksanakan partisipasi politik demikian biasanya tidakpernah mengindahkan etika berpolitik. Mereka lebih menyukai tindakankekerasan (anarkhis).
DAFTAR PUSTAKA
Google. 2011. Peran Serta Budaya Politik Pertisipan (http//google.com), di akses pada 29 Oktober 2011.
Google. 2011. Budaya Politik Partisipan (http//google.com), di akses pada 29 Oktober 2011.
MENTARI. Penerbit dan Percetakan Cahaya Mentari. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK Kelas 2 Semester Gasal. Surakarta : Wiji Lestari, S.Pd.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar